Analisis Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Perilaku Kekerasan Yang Diberikan Evidence Based Practice Terapi Tertawa Untuk Mengontrol perilaku Kekerasan Di Ruang Merpati Rs Jiwa Prof. Hb. Saanin Padang

Rahmatika, Alfajri, S.Kep (2023) Analisis Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Perilaku Kekerasan Yang Diberikan Evidence Based Practice Terapi Tertawa Untuk Mengontrol perilaku Kekerasan Di Ruang Merpati Rs Jiwa Prof. Hb. Saanin Padang. Profesi thesis, STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (208kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (418kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (118kB) | Preview
[img] Text
KIN FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Perilaku kekerasan itu sendiri merupakan perilaku yang bisa melukai seseorang baik itu secara psikologis maupun fisik dan dapat dilakukan dengan secara verbal, tertuju pada diri sendiri dan pada orang serta lingkungan. Menurut data Nasional Indonesia tahun 2020, prevalensi pasien dengan perilaku kekerasan dilaporkan sekitar 0.8% per 10.000 penduduk atau sekitar 2 juta orang dan di Sumatera Barat terdapat data yang mengalami perilaku kekerasan sebanyak 1.284 orang. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan yang diberikan Evidence Based Practice terapi tertawa untuk mengontrol perilaku kekerasan di RSJ HB SA'ANIN Padang tahun 2023. Prosedur yang dilakukan untuk asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi. Diagnosa prioritas keperawatan yang diangkat pada kasus ini adalah resiko perilaku kekerasan dan intervensi yang diberikan yaitu terapi tertawa. Dilakukan intervensi pemberian strategi pelaksanaan 1-4 dan terapi tertawa dengan menggunakan video komedi atau humor dengan tujuan untuk mengontrol dan menurunkan tingkat kemarahan. Adapun pada saat pemberian terapi tertawa dengan menggunakan HP atau laptop. Manusia melakukan tertawa 5-10 menit bisa mempercepat pengeluaran endhorpine, serotonin serta melatonin. Ketiga zat tersebut termasuk zat yang baik untuk otak sehingga merasa lebih tenang. Maka dari itu, saat tertawa otot akan rileks dan peredaran darah lancar sehingga kebutuhan oksigen terpenuhi. Hal ini membuat keadaan emosi membaik dan mampu menekan keinginan untuk marah pada pasien dengan perilaku kekerasan. Diharapkan terapi tertawa dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk mengontrol emosi pasien dengan perilaku kekerasan.

Item Type: Thesis (Profesi)
Uncontrolled Keywords: Resiko Perilaku Kekerasan, Terapi Tertawa
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Profesi NERS
Depositing User: Noci Ade Candra
Date Deposited: 29 Sep 2023 07:31
Last Modified: 29 Sep 2023 07:31
URI: http://repository.mercubaktijaya.ac.id/id/eprint/144

Actions (login required)

View Item View Item